1. Tujuan Nasional, Falsafah Bangsa Dan Ideologi Negara
Tujuan Nasional
menjadi pokok pikiran Ketahanan Nasional karena Suatu organisasi apapun
bentuknya dalam mencapai tujuan yang telah ditetapkan akan selalu berhadapan
dengan masalah-masalah internal maupun eksternal, demikian pula negara.
Falsafah adalah
pandangan hidup seseorang atau sekelompok orang yang merupakan konsep dasar
mcngenai kehidupan yang dicita-citakan. Filsafat juga diartikan sebagai suatu
sikap seseorang yang sadar dan dewasa dalam memikirkan segala sesuatu secara
mendalam dan ingin melihat dari segi yang luas dan menyeluruh dengan segala
hubungan.
Falsafah dan
ideologi juga menjadi pokok pikiran. Hal ini tampak
dari makna falsafah dalam Pembukaan UUD 1945, yang berbunyi sebagai berikut:
a.
Alinea Pertama menyebutkan: “Bahwa sesungguhnya Kemerdekaan itu hak segala
bangsa dan oleh sebab itu maka penjajahan diatas dunia harus dihapuskan, karena
tidak sesuai dengan perikemanusiaan dan perikeadilan.” Maknanya kemerdekaan
adalah hak semua bangsa dan penjajahan bertentangan dengan hak asasi manusia.
b.
Alinea Kedua menyebutkan : “Dan perjuangan kemerdekaan Indonesia telah
sampailah kepada saat yang berbahagia dengan selamat sentosa
mengantarkan rakyat Indonesia ke depan pintu gerbang kemerdekaan Negara
Indonesian yang merdeka, berdaulat, adil, dan makmur.” Maknanya adanya masa
depan yang harus di raih (cita-cita).
c.
Alinea Ketiga menyebutkan : “Atas berkat rah mat
Allah Yang Maha Kuasa dan dengan didorong oleh keinginan luhur supaya
berkehidupan kebangsaan yang sebab maka rakyat Indonesia menyatakan dengan ini
Kemerdekaan.” Maknanya bila Negara ingin mencapai cita-cita maka kehidupan
berbangsa dan bernegara harus mendapat ridho Alloh yang merupakan dorongan
spiritual.
d.
Alinea Keempat menyebutkan : “Kemerdekaan dari pada itu untuk membentuk suatu
Pemerintahan negara Indonesia yang melindungi segenap Indonesia dan seluruh
tumpah darah Indonesia dan untuk memajukan kesejahteraan umum, mencerdaskan,
dan ikut melaksanakan ketertiban dunia yang berdasarkan kemerdekaan, perdamaain
abadi dan keadilan sosial, maka disusunlah
kemerdekaan kebangsaan Indonesia itu dalam susunan Negara Republik Indonesia
yang berkedaulatan rakyat dan berdasarkan kepada: Ketuhanan Yang Maha Kuasa,
Kemanusiaan yang adil dan beradab, Persatuan Indonesia dan Kerakyatan yang
dipimpin oleh hikmat kebijaksanaan dalam permusyawaratan perwakilan, serta
dengan mewujudkan keadilan social bagi seluruh rakyat Indonesia.” Alinea ini
mempertegas cita-cita yang harus di capai oleh bangsa Indonesia melalui wadah
Negara Kesatuan Republik Indonesia.
Sedangkan ideologi
berasal dari kata idea, yang artinya pemikiran, konsep, atau gagasan dari kata
logos, yang artinya pengetahuan. Secara sederhana ideologi berarti pengetahuan
tentang ide-ide, keyakinan atau gagasan. Secara lebih luas, ideologi adalah
seperangkat prinsip-prinsip yang dijadikan dasar untuk memberikan arah dan
tujuan yang ingin dicapai dalam melangsungkan dan mgngembangkan kehidupan
nasional suatu bangsa dan negara.
Dari pengetahuan
ideologi ini, dapat ditarik kesimpulan bahwa dalam konsep ideologi terkandung
hal-hal sebagai berikut:
1. Berisi
prinsip-prinsip hidup berbangsa dan bernegara.
2. Menjadi
dasar hidup berbangsa dan bernegara.
3. Memberikan
arah dan tujuan dalam hidup berbangsa dan bernegara.
Dengan demikian,
bagi bangsa dan negara ideologi sangatlah penting karena memberikan dasar arah
dan tujuan bagi bangsa dan negara dalam menjalankan kehidupannya, tanpa
ideologi, suatu bangsa tidak akan dapat berdiri kokoh dan mudah
terombang-ambing oleh derasnya persoalan kehidupan berbangsa dan bernegara.
Demikian juga,
suatu bangsa dan negara meskipun memiliki ideologi nasional, apalagi ideologi
nasionla tersebut tidak dihayati dan diamalkan oleh masyarakat bangsanya (termasuk
pemimpinnya), ideologi tersebut hanya merupakan simbol belaka yang tidak
mempunyai arti apa-apa bagi kelangsungan hidup bebangsa dan bernegara.
Kurangnya
pengamalan ideologi nasional oleh masyarakat dapa terjadi apabila karena
prinsip-prinsip dasr serta arah tujuan yang terkandung dalam ideologi tersebut
tidak dipahami, dimengerti, dipergunakan dan dilaksanakan sebagai pedoman hidup
berbangsa dan bernegara.
Bagi bangsa
Indonesia, sudah jelas dan tegas bahwa yang menjadi ideologi nasional kita adalah
Pancasila seperti yang terkandung dalam Pembukaan UUD 1945 Alinea IV. Pancasila
adalah dasar negara dan juga sebagai pandangan hidup bangsa ini memiliki
nilai-nilai yang memberikan arah dan tujuan yang jelas, yaitu menuju masyarakat
yang adil dan makmur yang memiliki rasa:
1. Ketuhanan
yang Maha Esa
2. Kemanusiaan
yang adil yang beradab
3. Persatuan
Indonesia
4. Kerakyatan
yang dipimpin oleh hikmat kebijaksanaan dalam permusyawaratan perwakilan
5. Keadilan
sosial bagi seluruh rakyat Indonesia
Ideologi bangsa
Indonesia yang tercermin dan terkandung dalam Pembukaan UUD 1945 adalah
ideologi perjuangan, yaitu ideologi yang sarat dengan jiwa dan semangat
perjuangan bangsa untuk mewujudkan negara merdeka, bersatu, berdaulat, adil dan
makmur.
Negara kita
menjadikan Pancasila sebagai ideologi nasional sesuai dengan cita-cita, jiwa, dan kepribadian bangsa. Bangsa Indonesia
menjunjung tinggi nilai kenersamaan, kekeluaargaan dan keseimbangan dalam
segala bidang kehidupan, yaitu bidang politik, ekonommi,
sosial budaya, dan pertahanan keamanan (poleksosbud hankam) serta memiliki
nilai-nilai yang lebih baik dibandingkan dengan ideologi-ideologi yang ada.
Pancasila sebagai
ideologi negara Indonesia dapat diartikan Pancasila merupakan suatu konsep
tentang sistem nilai yang secara individual maupun
kebersamaan dipandang sebagai prinsip hidup ideal yang dicita-citakan dan kita
inginkan untuk diwujudkan dalam kehidupan masyarakat dan negara kita Republik Indonesia.
2. Pengertian ketahanan nasional
Pengertian
ketahanan nasional adalah kondisi dinamika, yaitu suatu bangsa yang berisi
keuletan dan ketangguhan yang mampu mengembangkan ketahanan, Kekuatan nasional
dalam menghadapi dan mengatasi segala tantangan, hambatan dan ancaman baik yang
datang dari dalam maupun dari luar. Juga secara
langsung ataupun tidak langsung yang dapat membahayakan integritas, identitas
serta kelangsungan hidup bangsa dan negara.
Dalam perjuangan mencapai cita-cita/tujuan nasionalnya bangsa Indonesia tidak terhindar dari berbagai ancaman-ancaman yang kadang-kadang membahayakan keselamatannya. Cara agar dapat menghadapi ancaman-ancaman tersebut, bangsa Indonesia harus memiliki kemampuan, keuletan, dan daya tahan yang dinamakan ketahanan nasional.
Kondisi atau situasi dan juga bisa dikatakan sikon bangsa kita ini selalu berubah-ubah tidak statik. Ancaman yang dihadapi juga tidak sama, baik jenisnya maupun besarnya. Karena itu ketahanan nasional harus selalu dibina dan ditingkatkan, sesuai dengan kondisi serta ancaman yang akan dihadapi. Dan inilah yang disebut dengan sifat dinamika pada ketahanan nasional.
Kata ketahanan nasional telah sering kita dengar disurat kabar atau sumber-sumber lainnya. Mungkin juga kita sudah memperoleh gambarannya.
Untuk mengetahui ketahanan nasional, sebelumnya kita sudah tau arti dari wawasan nusantara. Ketahanan nasional merupakan kondisi dinamik yang dimiliki suatu bangsa, yang didalamnya terkandung keuletan dan ketangguhan yang mampu mengembangkan kekuatan nasional.
Kekuatan ini diperlukan untuk mengatasi segala macam ancaman, tantangan, hambatan dan gangguan yang langsung atau tidak langsung akan membahayakan kesatuan, keberadaan, serta kelangsungan hidup bangsa dan negara. Bisa jadi ancaman-ancaman tersebut dari dalam ataupun dari luar.
Dalam perjuangan mencapai cita-cita/tujuan nasionalnya bangsa Indonesia tidak terhindar dari berbagai ancaman-ancaman yang kadang-kadang membahayakan keselamatannya. Cara agar dapat menghadapi ancaman-ancaman tersebut, bangsa Indonesia harus memiliki kemampuan, keuletan, dan daya tahan yang dinamakan ketahanan nasional.
Kondisi atau situasi dan juga bisa dikatakan sikon bangsa kita ini selalu berubah-ubah tidak statik. Ancaman yang dihadapi juga tidak sama, baik jenisnya maupun besarnya. Karena itu ketahanan nasional harus selalu dibina dan ditingkatkan, sesuai dengan kondisi serta ancaman yang akan dihadapi. Dan inilah yang disebut dengan sifat dinamika pada ketahanan nasional.
Kata ketahanan nasional telah sering kita dengar disurat kabar atau sumber-sumber lainnya. Mungkin juga kita sudah memperoleh gambarannya.
Untuk mengetahui ketahanan nasional, sebelumnya kita sudah tau arti dari wawasan nusantara. Ketahanan nasional merupakan kondisi dinamik yang dimiliki suatu bangsa, yang didalamnya terkandung keuletan dan ketangguhan yang mampu mengembangkan kekuatan nasional.
Kekuatan ini diperlukan untuk mengatasi segala macam ancaman, tantangan, hambatan dan gangguan yang langsung atau tidak langsung akan membahayakan kesatuan, keberadaan, serta kelangsungan hidup bangsa dan negara. Bisa jadi ancaman-ancaman tersebut dari dalam ataupun dari luar.
3. Pengaruh
Aspek Ketahanan Nasional Pada Kehidupan Berbangsa Dan Bernegara
Kesejahteraan
dan Keamanan adalah dua aspek dari Ketahanan Nasional yang dapat dibedakan
tetapi tak dapat dipisahkan. Sebab itu, mengusahakan terwujudnya Ketahanan
Nasional hakikatnya merupakan satu proses membentuk Kesejahteraan dan Keamanan
buat negara dan bangsa. Ada kalanya bangsa berada dalam tingkat perjuangan yang
memerlukan titik berat pada Kesejahteraan, sedangkan pada tingkat perjuangan
lain mungkin juga titik berat harus pada Keamanan. Namun sekalipun titik berat
diletakkan pada salah satu aspek, aspek yang lain tidak boleh hilang sama
sekali. Jadi kalau salah satu aspek sama sekali tidak diperhatikan, Ketahanan
Nasional akan sama dengan nol atau tidak ada Ketahanan Nasional. Paling baik
adalah kalau kita dapat membentuk kondisi harmonis antara Kesejahteraan dan
Keamanan, meskipun hal itu tidak mudah tercapai.
Ancaman dan tantangan di berbagai aspek kehidupan
1. Campur tangan asing yang menyebabkan disintegrasi
Tak dapat dipungkiri, diintegrasi selalu menjadi
ancaman yang harus diwaspadai oleh Indonesia. Tidak jarang muncul intervensi
negaraasing,dengan maksud tertentu, yang turut mendorong terjadinya
diintergrasi ini.
2. Semakin besarnya pengaruh budaya asing
Pada era globalisasi ini, penyebaran pengaruh suatu
kebudayaan menjadi semakin mudah dilakukan melalui berbagai media yang ada.
Pengaruh kebudayaan asing ini memberikan banyak keuntungan dari
budaya-budayanya yang positif, namun tidak jarang pula yang masuk justru adalah
budaya yang negatif.Salah satu contoh budaya yang negatif.
3. Pengaruh paham liberalisme dalam bidang ekonomi.
Dalam Negara Kesatuan Republik Indonesia, kita
menganut ekonomi pancasila, namun pada kenyataannya semakin lama perekonomian
Indonesia semakin condong ke paham liberal, yang salah satu pahamnya adalah
persaingan bebas dimana yang kuatlah yang akan bertahan. Hal ini bertentangan
dengan sila kedua dan sila kelima dari Pancasila yaitu,”Kemanusiaan yang adil
dan beradab” dan “Keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia”.Bila kita
terus mengikuti paham yang kuatlah yang bertahan, maka rakyatkecil atau yang
lemah akan kalah dan dimanfaatkan oleh yang kuat untuk mendapatkan keuntungan
sebesar mungkin,sehingga kemanusiaan oranglemah tersebut terinjak-injak dan
tidak ada lagi keadilan sosial, karenasemua yang ada dimanfaatkan oleh yang
kuat tanpa memedulikan saudarasebangsanya lagi.
4. Di bidang
sosial budaya, ancaman terbesarnya adalah tidak bisanya rakyat Indonesia
mempertahankan kebhinekaan yang ada. Dimana keberaganan budaya dan suku bangsa
yangseharusnya menjadi pemersatu bangsa malah sering dijadikan alat untuk
memecah belahkan bangsa. Hal ini dapat dilihat dari banyaknya konflik yang
terjadi akibat dari perbedaan ras dan golongan. Dimana setiap anggota dari suku
dan budaya yang ada beranggapan kalau kebudayaanserta suku merekalah yang
paling baik dan tidak mengindahkan kebudayaan serta suku lainnya yang ada di
tengah masyarakat. Sikap mementingkan kepentingan golongan di bandingkan dengan
kepentingan masyarakat secara keseluruhan ini jugalah yang dapat memecah
belahkan persatuan yang ada, dimana masing-masing pihak berupaya untuk mencapai
tujuannya dengan mengesampingkan tujuan nasional secara keseluruhan. Selain itu
juga perbedaan agama sering memicu timbulnya konflik yang ada di masyarakat.
Dimana terdapat paham yang membeda-bedakan ajaran agama yang satu dengan yang
lain, yang kemudian akan mengakibatkan terbentuknya gap antara pemeluk agama
yang satu dengan pemeluk agama yang lain. Perbedaan agama serta aliran
kepercayaan yang ada di Indonesia inilah yang paling berdampak besar terhadap
perpecahan serta merupakan ancaman yang serius di bidang sosial budaya. Masalah
perbedaan status serta starta dalam masyarakat juga merupakan ancaman di bidang
sosial budaya, dimana terdapat perbedaan yang mencolok antara majikan dan
bawahan serta antara yang kaya dan yang miskin. Ini juga berpotensi untuk
memicu terjadinya konflik dalam masyarakat jika perbedaan tersebut terlalu
mencolok. Perbedaan ini bukan hanya dalam status yang dimiliki saja tetapi biasanya
juga terhadap perlakuan yang mereka peroleh, seperti halnya orang kaya selalu
diutamakan kepentingannya di bandingkan dengan yang miskin. Solusi untuk
permasalahan ini adalah perlunya sikap toleransi antar sesama, dimanasemua
anggota masyarakat harus menghormati serta menghargai hak serta kepentingan
sesamanya, mengutamakan serta memprioritaskan kepentingan bersama di atas
kepentingan pribadi atau golongan.
5. Di bidang
pertahanan dan keamanan adalah ancaman terhadap kedaulatan NKRI. Jangan sampai
kejadian di Desember 2002 terulang, dimana Pulau Sigitan dan Pulau Sipadan
diambil oleh negara lain. Apalagi kita tahu RI memiliki batas wilayah dilaut
dengan 10 negara tetangga, yaitudengan India, Thailand, Malaysia, Singapura,
Vietnam, Philipina, Palau, PNG, Australiadan Timor Leste berbatasan dengan RI
di darat. Baik perbatasan di laut maupun di daratmasalah penegasan dan
penetapan batas internasional tersebut sampai sekarang belumtuntas karena masih
ada kantung-kantung sepanjang garis batas yang belum tertutup(belum ada
kesepakatan bersama dalam penentuan batas negara maupun yang bermasalah).
Sebagai contoh, di perbatasan darat antara RI – Malaysia di Kalimantan terdapat
10 permasalahan batas yang masih perlu penyelesaian Mengatasi hal ini adalah memperkuat
pengamanan di daerah batasan dengan menempatkan TNI di daerah perbatasan.
Selain itu pemerintah harus tegas dan mengambil tindakan cepat untuk melakukan
negosiasi dengan pemerintahan negara lain tentang batas wilayah. Jikatindakan
represif tidak berjalan, kita bisa saja melakukan konfontrasi dengan negara
yang bersangkutan seperti yang dilakukan Indonesia kepada Malaysia tahun
1960-an.
4. keberhasilan
ketahanan nasional.
Sejak
merdeka negara Indonesia tidak luput dari gejolak dan ancaman yang membahayakan
kelangsungan hidup bangsa. Tetapi bangsa Indonesia mampu mempertahankan
kemerdekaan dan kedaulatannya dari agresi Belanda dan mampu menegakkan wibawa
pemerintahan dari gerakan separatis. Berikut ini dapat dijabarkan mengenai
beberapa keberhasilan tentang ketahanan nasional :
Di bidang ideologi ancaman-ancaman berupa :
1.Campur tangan asing yang menyebabkan disintegrasi
Tak dapat dipungkiri, diintegrasi selalu menjadi ancaman yang harus diwaspadai oleh
Tak dapat dipungkiri, diintegrasi selalu menjadi ancaman yang harus diwaspadai oleh
Indonesia. Tidak jarang muncul intervensi negara asing,dengan maksud
tertentu, yang turut mendorong terjadinya diintergrasi ini.Contohnya adalah
yang terjadi sewaktu usaha
pemisahan diri Timor Leste.Saat itu,para pejuang daerah mendapat bantuan
senjata dari
NegaraAustralia.Hal ini mengancam salah satu sila dalam Pancasila yaitu
silaketiga,”Persatuan Indonesia”.
2.Semakin besarnya pengaruh budaya asing
Pada era globalisasi ini, penyebaran pengaruh suatu kebudayaan menjadisemakin mudah dilakukan melalui berbagai media yang ada. Pengaruhkebudayaan asing ini memberikan banyak keuntungan dari budaya- budayanya yang positif, namun tidak jarang pula yang masuk justru adalah budaya yang negatif.Salah satu contoh budaya yang negatif ini adalah seks bebas
Budaya seks bebas amat bertentangan dengan adat ketimuran yang masihdianut sebagian besar warga Negara Indonesia dan paham ideologi pancasila,terutama sila pertama,”Ketuhanan Yang Maha Esa” dimana seks bebas ini bertentangan dengan norma-norma agama yang ada.
Pada era globalisasi ini, penyebaran pengaruh suatu kebudayaan menjadisemakin mudah dilakukan melalui berbagai media yang ada. Pengaruhkebudayaan asing ini memberikan banyak keuntungan dari budaya- budayanya yang positif, namun tidak jarang pula yang masuk justru adalah budaya yang negatif.Salah satu contoh budaya yang negatif ini adalah seks bebas
Budaya seks bebas amat bertentangan dengan adat ketimuran yang masihdianut sebagian besar warga Negara Indonesia dan paham ideologi pancasila,terutama sila pertama,”Ketuhanan Yang Maha Esa” dimana seks bebas ini bertentangan dengan norma-norma agama yang ada.
3.Pengaruh paham liberalisme dalam bidang ekonomi
Dalam Negara Kesatuan Republik Indonesia, kita menganut ekonomi pancasila, namun pada kenyataannya semakin lama perekonomianIndonesia semakin condong ke paham liberal,yang salah satu pahamnyaadalah persaingan bebas dimana yang kuatlah yang akan bertahan. Hal ini bertentangan dengan sila kedua dan sila kelima dari Pancasilayaitu,”Kemanusiaan yang adil dan beradab” dan “Keadilan sosial bagiseluruh rakyat Indonesia”.Bila kita terus mengikuti paham yang kuatlah yang bertahan, maka rakyatkecil atau yang lemah akan kalah dan dimanfaatkan oleh yang kuat untuk mendapatkan keuntungan sebesar mungkin,sehingga kemanusiaan oranglemah tersebut terinjak-injak dan tidak ada lagi keadilan sosial, karenasemua yang ada dimanfaatkan oleh yang kuat tanpa memedulikan saudara sebangsanya lagi.
Dalam Negara Kesatuan Republik Indonesia, kita menganut ekonomi pancasila, namun pada kenyataannya semakin lama perekonomianIndonesia semakin condong ke paham liberal,yang salah satu pahamnyaadalah persaingan bebas dimana yang kuatlah yang akan bertahan. Hal ini bertentangan dengan sila kedua dan sila kelima dari Pancasilayaitu,”Kemanusiaan yang adil dan beradab” dan “Keadilan sosial bagiseluruh rakyat Indonesia”.Bila kita terus mengikuti paham yang kuatlah yang bertahan, maka rakyatkecil atau yang lemah akan kalah dan dimanfaatkan oleh yang kuat untuk mendapatkan keuntungan sebesar mungkin,sehingga kemanusiaan oranglemah tersebut terinjak-injak dan tidak ada lagi keadilan sosial, karenasemua yang ada dimanfaatkan oleh yang kuat tanpa memedulikan saudara sebangsanya lagi.
Jadi dapat di tarik kesimpulan bahwa negara Indonesia secara individual
sudah berhasil dalm mempertahankan ketahanan nasional namun secara universal
Indonesia masih ada hal-hal yang harus di perhatikan lagi dalam mempertahankan
ketahanan nasional Indonesia sehinggga Indonesia bisa menjadi satu kesatuan
yang utuh sebagai NKRI.
berikut adalah satu contoh kasus dari ketahanan nasional indonesia :
Hatta Rajasa: Ketahanan Pangan Untuk Membangun Kemandirian Bangsa
Jakarta - Ketua Umum Partai Amanat Nasional (PAN )
Hatta Rajasa mengungkapkan komitmen partainya tentang pentingnya menjaga
dan meningkatkan ketahanan pangan nasional. “Ketahanan pangan merupakan
suatu keharusan dalam upaya membangun kemandirian bangsa dan mengurangi
ketergantungan pasokan pangan dari luar negeri” kata Hatta di Jakarta,
Sabtu 5 April 2014.
Menurut Hatta, PAN telah menyusun konsep untuk meningkatkan ketahanan pangan nasional, salah satunya adalah memberikan sejumlah insentif kepada para petani. Bentuk insentif tersebut antara lain berupa subsidi benih dan pupuk, pendidikan dan pelatihan, serta peningkatan infrastruktur, seperti saluran irigasi dan jalan penghubung antar daerah untuk memperlancar distribusi hasil pertanian. Ada lima produk pangan yang menjadi prioritas yaitu jagung, beras, gula, kedelai dan daging sapi.
“Sejalan dengan penguatan ketahanan pangan, maka kesejahteraan petani akan meningkat pula” ungkap Hatta. Ia menjelaskan, ketahanan pangan akan meningkat jika petani dan pemerintah saling bekerjasama secara berkesinambungan.
Ketahanan pangan nasional merupakan salah satu dari agenda pembangunan nasional yang diperjuangkan PAN untuk meningkatkan kesejahteraan rakyat Indonesia.
Menurut Hatta, PAN telah menyusun konsep untuk meningkatkan ketahanan pangan nasional, salah satunya adalah memberikan sejumlah insentif kepada para petani. Bentuk insentif tersebut antara lain berupa subsidi benih dan pupuk, pendidikan dan pelatihan, serta peningkatan infrastruktur, seperti saluran irigasi dan jalan penghubung antar daerah untuk memperlancar distribusi hasil pertanian. Ada lima produk pangan yang menjadi prioritas yaitu jagung, beras, gula, kedelai dan daging sapi.
“Sejalan dengan penguatan ketahanan pangan, maka kesejahteraan petani akan meningkat pula” ungkap Hatta. Ia menjelaskan, ketahanan pangan akan meningkat jika petani dan pemerintah saling bekerjasama secara berkesinambungan.
Ketahanan pangan nasional merupakan salah satu dari agenda pembangunan nasional yang diperjuangkan PAN untuk meningkatkan kesejahteraan rakyat Indonesia.
saran dan pendapat penulis :
dalam hal ini saya akan menanggapi contoh permasalahaan ketahanan yang ada di indonesia, salah satunya yaitu merujuk kepada ketahanan pangan di indonesia yang melemah. hal ini dikarenakan banyak sumber yang menjadi pokok dari permasalahaan tersebut, misal kurang persiapannya petani akan bahan baku tanaman yang tersedia dan kurang tegasnya pemerintah akan menanggapi permasalahaan tersebut.
saran saya adalah kita sebagai bangsa yang berdaulat, haruslah menjaga ketahanan sumber daya alam yang kita miliki khususnya yaitu ketahanan pangan yang ada, sebab tanpa hasil pangan yang memadai maka akan kurang beruntungnya kita sebagai bangsa indonesia yang tidak bisa merawat hasil alam dari apa yang kita miliki.
sekian dan terima kasih.sumber : http://news.detik.com/read/2014/04/04/150037/2546483/727/hatta-rajasa-ketahanan-pangan-untuk-membangun-kemandirian-bangsa
milalanasution.wordpress.com
0 komentar:
Posting Komentar