Welcome

Delete this widget from your Dashboard and add your own words. This is just an example!

Pages

Review Penerapan Standar Teknik dan Manajemen

Senin, 19 Juni 2017

Review laporan penelitian (skripsi) dari Ogi Mahindra Cipta Nugraha dengan judul Gambaran Penerapan Sistem Manajemen Keselamatan dan Kesehatan Kerja (SMK3) Berdasarkan Ohsas 18001: 2007 di PT. Asia Pacific fibers tbk. Kaliwungu Kabupaten kendal tahun 2015.


Review diharapkan guna memenuhi tugas mata kuliah etika profesi dengan identitas 
              Nama : Ganang Ade Saputra
Kelas : 4ID08
Npm  : 33413643
yang bertujuan untuk mengupas lebih lanjut mengenai sistem manajemen teknik atau keselamatan kerja pada suatu artikel, skripsi, thesis, dll. Disini saya mulai melakukan review terhadap hasil skripsi sdr Ogi Mahindra Cipta Nugraha dengan banyak bahasan, bahasan yang
pertama meliputi sebagai berikut:
Review pertama mengenai perusahaan PT. Asia Pacific fibers tbk. yang berlokasi di Kaliwungu Kabupaten Kendal, yang sebelumnya dikenal dengan nama PT. Polysindo Eka Perkasa yang berdiri pada tahun 1984 adalah produsen yang sekaligus memasarkan chip polyester, serat dan benang filament. Pada tahun 1990-an perusahaan memperluas usahanya dengan mendirikan PT. Asia Pacific Fibers, Tbk. di Karawang, Jawa Barat. Pada tahun 1977 perusahaan telah menjadi produsen polyester terkemuka di Indonesia, atas keberhasilan tersebut, perusahaan menambahkan kapasitas, meningkatkan  teknologi yang lebih maju, inovasi produk dan proses pelayanan terhadap konsumen. Seiring berjalannya waktu, perbaikan terus dilakukan oleh perusahaan untuk meningkatkan produktifitas dan kualitas produk yang dapat bersaing di pasar domestik maupun pasar internasional. Produk dari perusahaan ini dipasarkan sebesar 60% untuk pasar domestik dan 40% untuk pasar luar negeri yang diekspor ke Amerika Selatan, Timur Tengah, Eropa, Korea Selatan, dan Afrika. Proses produksi di PT. Asia Pacific Fibers, melalui beberapa tahapan yaitu dari proses dryer, proses melting, proses take up dan proses packing dengan menggunakan tenaga mesin yang sudah modern yang dioperasikan oleh tenaga manusia. Proses dryer merupakan suatu proses untuk  menurunkan kadar air yang terkandung di dalam butiran chips, yang kemudian hasil dari proses ini disebut dengan dry chips. Proses selanjutnya adalah proses melting atau proses untuk melelehkan dry chips menjadi polymer chips, yang selanjutnya masuk ke dalam proses take up yaitu proses penggulungan benang atau proses terakhir dari spinning. Kemudian dilanjutkan pada proses packing, yaitu proses membungkus atau pengepakan benang hasil produksi. dari perusahaan ini berupa regular filament yarns dan speciality filament yarns. Demi memenuhi target serta menunjang proses produksi, perusahaan telah menggunakan peralatan serta mesin-mesin canggih. Hal tersebut disamping memberikan kemudahan bagi suatu proses produksi, tentunya efek samping yang tidak dapat dielakkan adalah bertambahnya jumlah dan ragam sumber bahaya bagi pengguna teknologi atau mesin-mesin itu sendiri. Di samping itu, faktor  lingkungan kerja yang tidak memenuhi syarat keselamatan dan kesehatan kerja, proses kerja tidak aman dan sistem kerja yang semakin komplek dan modern dapat menjadi ancaman tersendiri bagi keselamatan dan kesehatan pekerja.
            Review kedua menjelaskan mengenai hasil penelitian mengenai gambaran penerapan SMK3 di PT. Asia Pacific Fibers, Tbk. Kaliwungu Kabupaten Kendal berdasarkan OHSAS 18001: 2007 yang meliputi tentang poin persyaratan umum telah terpenuhi namun masih belum sesuai dengan OHSAS 18001 karena perusahaan baru menerapkan SMK3 berdasarkan PP No.50 tahun 2012. Sementara itu perusahaan beranggapan penerapan SMK3 berdasarkan OHSAS 18001: 2007 dirasa belum perlu karena pelanggan tidak ada yang mensyaratkan perusahaan untuk menerapkannya, baru sebatas menerapkan ISO 9001 tentang baku mutu. Untuk pendokumentasian SMK3 ataupun manual penerapan SMK3 sebenarnya sudah ada namun masih berdasarkan PP No. 50 tahun 2012, belum sesuai dengan OHSAS 18001. Walaupun penerapan SMK3 sudah dilakukan namun untuk sertifikasi atau audit eksternal tingkat pencapaian SMK3 belum pernah dilakukan, tetapi PT. Asia Pacific Fibers, Tbk. Kaliwungu Kabupaten Kendal sudah mendapatkan pengakuan sebagai perusahaan dengan sistem penerapan K3 yang baik dari Disnakertrans Kendal. OHSAS 18001 tidak mensyaratkan bagaimana lingkup penerapan K3, tergantung kondisi dan kebijakan masing-masing organisasi. Karena itu, lingkup SMK3 harus ditetapkan oleh manajemen sebagai acuan bagi semua pihak terkait. Lingkup SMK3 ini harus didokumentasikan sehingga dapat diketahui oleh semua pihak terkait dengan penerapan SMK3 tersebut. Lingkup SMK3 yang diterapkan di PT. Asia Pacific Fibers, Tbk. Kaliwungu Kabupaten Kendal tidak dibedakan untuk setiap departemannya, dengan kata lain lingkup yang diterapkan untuk departemen produksi dan non produksi disamakan, hal tersebut tentu tidak sesuai dengan apa yang disyaratkan OHSAS 18001 mengingat setiap departemen memiliki tingkat dan karakteristik risiko dan potensi bahaya yang berbeda.
          Review selanjutnya mengenai kebijakan yang dilakukan perusahaann terkait penerapan SMK3. Berdasarkan hasil penelitian di PT. Asia Pacific Fibers, Tbk. Kaliwungu Kabupaten Kendal mengenai kebijakan K3, dapat dikategorikan sudah sesuai, dengan kata lain perusahaan telah menyusun dan menetapkan suatu kebijakan khusus mengenai K3, kebijakan tersebut diadopsi dari UU no. 1 tahun 1970, selain itu perusahaan juga menggunakan peraturan-peraturan lain yang relevan bagi perusahaan untuk dimasukkan dalam kebijakan tersebut. Manajemen puncakselaku pemegang kekuasaan ikut andil dalam penyusunan kebijakan tersebut, terbukti dengan penandatanganan persetujuan kebijakan oleh direktur dan manajemen puncak lain sepeti manager safety, sekretaris dan kepala seksi departemen fire & safety sebelum kebijakan tersebut diterbitkan. OHSAS 18001 mensyaratkan untuk mengkomunikasikan kebijakan-kebijakan K3 kepada para pekerja dan pihak lain dengan maksud agar pekerja memahami maksud dan tujuan kebijakan K3, kewajiban serta peran semua pihak dalam K3. Komunikasi. kebijakan K3 dapat dilakukan melalui berbagai cara seperti, ditempatkan di lokasi-lokasi kerja dan dimasukkan dalam modul K3 untuk pekerja dan pihak berkepentingan lain termasuk kontraktor. Upaya perusahaan dalam mengkomunikasikan dokumen kebijakan K3 yang meliputi peraturan dan perundangan seperti UU No. 1 tahun 1970 begitu juga kebijakan lain seperti instruksi kerja, yaitu dengan cara memasangnya di setiap departemen. Selain dipasang di setiap departemen, kebijakan tersebut juga dikomunikasikan pada saat induksi dan training K3 yang rutin dilaksanakan, peserta akan mendapatkan modul yang berisi peraturan-peraturan dan kebijakan K3 perusahaan. Kebijakan - kebijakan tersebut juga akan ditinjau ulang secara berkala setiap 1 tahun sekali melalui tinjauan manajemen agar sesuai dengan kebutuhan perusahaan dan memastikan kebijakan dan peraturan tersebut masih relevan.
        Review selanjutnya mengenai bahaya penilaian dari pengendalian kegiatan PT. Asia Pacific Fibers, Tbk. Kaliwungu Kabupaten Kendal didapatkan hasil bahwa perusahaan sudah melakukan identifikasi bahaya, penilaian risiko dan menentukan pengendalian dari potensi bahaya dan risiko yang terdapat di perusahaan baik untuk aktivitas rutin maupun non rutin. Untuk aktivitas rutin seperti proses produksi sehari-hari, identifikasi bahaya dan penilaian risiko yang telah dilaksanakan oleh perusahaan yaitu dengan membuat prosedur dalam dokumen risk assessment, selain itu perusahaan juga sudah melakukan sistem inspeksi rutin dan terjadwal yang dilakukan oleh anggota fire and safety, yang meliputi pengecekan fire equipment, daily safety control, safety house keeping inspection area dan patroli & inspeksi area rawan kebakaran& kecelakaan. Apabila dalam inspeksi tersebut ada temuan mengenai potensi bahaya maka akan dibuat laporan yang kemudian ditujukan kepada manajemen puncak supaya dapat segera dilakukan tindakan pengendalian. Sementara itu untuk aktivitas non rutin seperti perbaikan-perbaikan dan pekerjaan yang melibatkan pihak luar akan diwajibkan membuat permit terlebih dahulu kepada pihak fire & safety untuk mendapatkan persetujuan dan pemantauan langsung dari petugas safety maupun fireman.
              Review selanjutnya mengenai penetapan objective penetapan objektif dan program K3 di PT. Asia Pacific Fibers, Tbk. didapatkan informasi bahwa perusahaan telah menetapkan objektif K3 yang terangkum di dalam kebijakan K3 perusahaan yang telah dibuat. Walaupun visi dan misi perusahaan tidak mencakup tentang safety, namun dari pihak departemen fire & safety sendiri telah menetapkan objektif K3 yaitu zero accident & zero fire. Program K3 untuk pencapaian objektif dilakukan dengan menjalankan  berbagai pengecekan lapangan atau inspeksi rutin yang hasilnya akan didokumenkan serta dikaji apabila ada temuan yang dapat menyebabkan suatu kecelakaan, sehingga dapat ditangani dengan cepat. Untuk pemantauan kinerja objektif K3, perusahaan akan merangkumnya dalam monthly safety performance dan summary of safety performance.
       Review selanjutnya mengenai mengenai pengendalian rekaman, perusahaan menetapkan prosedur pengendalian rekaman berdasarkan ISO 9001. Seluruh rekaman mengenai K3 dibuat, dipelihara dan disimpan sesuai dengan jenisnya, rekaman dengan kode A adalah dokumen K3, rekaman dengan kode B adalah kumpulan-kumpulan dari hasil pemantauan yang sudah dilakukan, rekaman dengan kode C adalah referensi. Selain ketiga jenis rekaman tersebut masih ada rekaman pendukung lain untuk menunjang kinerja K3. Semua rekaman akan diidentifikasi, dibahas dengan pihak-pihak terkait untuk menentukan kredibilitasnya. Rekaman-rekaman tersebut sudah diketahui oleh pimpinan puncak terbukti dengan pengesahannya dan dikendalikan oleh departemen fire & safety dan departemen QMS.

Kesimpulan:
Berdasarkan hasil review terhadap perusahaan PT. Asia Pacific fibers tbk telah menerapkan sistem Manajemen Keselamatan dan kesehatan kerja (SMK3) Berdasarkan ohsas 18001: 2007 dengan baik terbukti dari tiap pengendalian seperti pengendalian hasil penelitian, pengendalian pengendalian kebijakan yang dilakukan, pengendalian bahaya penilaian kegiatan, penetapan objective program K3 dan pengendalian rekaman yang dilakukan telah memenuhi persyaratan dalam tercapainya seluruh sistem SMK3. Saran dari saya sebagai pe review diharapkan perusahaan lebih tanggap dalam menghadapai kegiatan up to date dalam arti tidak hanya terfokus setelah menerapkan sistem SMK3 tersebut, tetapi juga harus di kendalikan secara menyeluruh dan konsisten agar kedepannya perusahaan bisa lebih baik lagi.

Sumber:
Mahindra Ogi, 2015, Gambaran Penerapan Sistem Manajemen Keselamatan dan Kesehatan Kerja (SMK3) Berdasarkan Ohsas 18001: 2007 di PT. Asia Pacific fibers tbk. Kaliwungu Kabupaten kendal tahun 2015, Semarang, UNNES (diunduh di:
http://lib.unnes.ac.id/23020/1/6411411007.pdf)

Mimpi Dan Harapan Setelah Meraih Sarjana Teknik Industri_Ganang Ade Saputra_33413643_4id08

Senin, 10 April 2017

Mimpi Dan Harapan Setelah Meraih Sarjana Teknik Industri.

Nama saya ganang ade saputra, saya anak pertama dari dua bersaudara, saya lahir dari perjuangan hidup yang sangat berarti, mulai dari hidup di rumah gubuk kayu, membangun perjuangan untuk hidup menjadi lebih baik, hingga akhirnya saya bisa menempuh kuliah di salah satu universitas swasta di bekasi. Saya sedang berada pada tingkat 4 atau lebih tepatnya semester akhir dengan jurusan yang saya tempuh yaitu Teknik Industri. Saya sadari untuk mendapatkan sebuah paket baju hitam dan topi toga tentu tidaklah mudah, perlu perjuangan extra dan kerja keras serta lumunan doa yang tidak akan pernah saya lupakan. Saya sadari tuntutan anak pertama sangatlah besar, perlu bahu sekuat baja dan pundak yang keras agar mampu menjadi tulang punggung keluarga, terlebih saya memiliki tanggungan adik saya yang sedang menempuh pendidikan di Sekolah Menengah Atas.
            Keadaan yang menuntut saya memiliki mimpi dan harapan untuk bisa bekerja di sebuah perusahaan bonafit, terlebih saya juga suka dalam hal perancangan dan design menggunakan beragam software teknik. Mimpi saya adalah bisa menyumbangkan tenaga saya untuk berdedikasi dan bekerja di sebuah perusahaan minyak dan gas seperti PT PERTAMINA atau target kedua bisa bekerja di sebuah perusahaan Manufaktur seperti PT Toyota Astra. Menggapai mimpi tentu tidaklah mudah, perlu perjuangan dan kerja keras yang sangat super, maka dari itu saya sadar langkah saya untuk menggapai mimpi itu adalah belajar dengan sungguh sungguh untuk mendapatkan hal yang maksimal. Tidak lupa dengan perkataan orang tua saya di dunia ini tidak dibutuhkan orang pintar melainkan orang rajin dan tekun dalam menggapai sesuatu. Terlebih dalam menjalani hidup diwajibkan untuk bersosialisasi karena saya sadar manusia adalah makhluk sosial yang akan sangat membutuhkan sosialisasi dalam kehidupan.
            Mimpi saya yang kedua yaitu memberangkatkan kedua orang tua saya untuk bisa pergi ke masjidil haram dan tanah suci kabbah, alasan saya memilih mimpi kedua itu dikarenakan orang tua saya sangat senang dan merupakan impian mereka sejak dulu. Saya beranggapan bahwa itulah kado dan hadiah terbesar yang bisa saya berikan untuk kedua orang tua saya jika kelak saya bisa mewujudkannya, maka dari itu saya harus bekerja keras dan harus berusaha sekuat mungkin. saya sudah dibesarkan mereka tanpa pamrih, dan saya juga harus bisa mewujudkan impian mereka, saya adalah tipikal orang yang energik, mudah bergaul, selalu bersemangat dan optimis. Saya juga merupakan orang ambisius, jika saya memiliki satu impian maka akan saya tempuh bagaimanapun caranya asalkan itu halal.

            Saya yakin jika saya menjalani hidup ini dengan ikhlas dan mempunyai tujuan maka insya allah mimpi dan harapan saya akan bisa terwujud. Amin.

TUGAS SOFTSKILL KEWIRAUSAHAWAN_GANANG ADE SAPUTRA_33413643_4ID08

Rabu, 09 November 2016

Puspo Wardoyo
          Puspo Wardoyo, merintis waralaba Ayam Bakar Wong Solo hingga menjadi sebesar sekarang ini dari titik paling bawah. Ia pernah menjajakan ayam bakar di kaki lima. Sejak kecil Puspo sudah terbiasa berurusan dengan ayam. Orangtuanya penjaja ayam. Pagi hari, Puspo kecil membantu menyembelih ayam untuk dijual di pasar. Siang sampai malam, ia membantu orangtuanya menjajakan menu siap saji seperti ayam goreng, ayam bakar, dan menu ayam lainnya di warung milik orangtuanya di dekat kampus UNS Solo.


          Impian itu sendiri terinpirasi oleh cerita seorang pedagang bakso yang sukses mengarungi hidup di Medan. Ketika pria kelahiran 30 November 1957 itu tengah merintis usaha warung lesehan di Solo selepas mengundurkan diri dari pegawai negeri sipil, suatu saat pedagang bakso asal Solo tersebut bertandang ke tempat Puspo.
          Dia bercerita bahwa peluang usaha warung makan di Medan sangat bagus. Pedagang bakso itu telah membuktikannya. Dalam sehari ia bisa meraup keuntungan bersih di akhir tahun 1990 itu sekitar Rp 300.000. Dari keuntungan berjualan bakso dengan gerobak sorong itulah teman Puspo ini bisa pulang menengok kampung halamannya di Solo setiap bulan. "Dengan uang, jarak antara Solo Medan lebih dekat dibanding Solo Semarang, " kata Puspoyo menirukan ucapan temannya tadi. Wajar saja jika dengan pesawat terbang waktu tempuh antara MedanSolo Berganti pesawat di Jakarta hanya membutuhkan waktu sekitar 1 jam. Sementara dengan naik bis jarak antara SoloSemarang ditempuh sekitar empat jam.
          Cerita sukses temannya itu begitu membekas di benak Puspo. "Saya bertekad bulat akan merantau ke Medan, " pikirnya. Untuk mewujudkan keinginannya itu, apa boleh buat, warung makan yang termasuk perintis warung lesehan di kota pusat kebudayaan Jawa itu pun ia jual kepada temannya. Uang hasil penjualan yang tak seberapa itu ia manfaatkan untuk membeli tiket bus ke Jakarta. Mengapa Jakarta? "Karena dengan uang yang saya miliki, bekal saya belum cukup untuk merantau ke Medan, " katanya.
          Ketika tengah merantau di ibu kota itu, suatu hari Puspo membaca lowongan pekerjaan sebagai guru di sebuah perguruan bernama DR Wahidin di Bagan Siapiapi, Sumatera Utara. Apa boleh buat, demi mewujudkan citacitanya, ia berusaha mengumpulkan modal dengan kembali menjadi guru. Bedanya, kali ini ia tidak lagi menjadi pegawai negeri seperti sebelumnya ketika menjadi staf pengajar mata pelajaran Pendidikan Seni di SMA Negeri Muntilan, Kabupaten Magelang. "Target saya cuma dua tahun menjadi guru lagi," katanya.
          Di sinilah anak pasangan Sugiman Suki ini ketemu dengan isteri pertamanya Rini Purwanti yang sama-sama menjadi tenaga pengajar di sekolah tersebut. Dua tahun menjadi guru ia berhasil mengumpulkan tabungan senilai Rp 2.400. 000. Dengan uang inilah keinginannya menaklukkan kota Medan tak terbendung lagi. Uang tabungan itu sebagian ia gunakan untuk menyewa rumah dan membeli sebuah motor Vespa butut. Masih ada sisa Rp 700.000 yang kemudian ia manfaatkan sebagai modal membangun warung kaki Lima di bilangan Polonia Medan.
         Disini ia menyewa lahan 4x4 meter persegi seharga Rp 1.000 per hari. Suatu saat pegawainya tertimpa masalah. Ia terlibat utang dengan rentenir. Puspo membantunya dengan cara meminjamkan uang. Sebagai ucapan terimakasih, sang pegawai membawa wartawan sebuah harian lokal Medan. Si wartawan yang merupakan sahabat suami pegawai yang ditolong Puspo kemudian menuliskan profilnya. Judul artikel itu Sarjana Buka Ayam Bakar Wong Solo. Artikel itu membawa rezeki bagi Puspo. Esok hari setelah artikel dimuat, banyak orang berbondong-bondong mendatangi warungnya. Siapa sangka jika dari sebuah warung kecil ini kemudian melahirkan sebuah usaha jaringan rumah makan yang cukup kondang di seantero Medan. Impian untuk menaklukkan "jarak" Solo Medan lebih dekat dibanding Solo Semarang pun menjadi kenyataan. Bukan itu saja, penilaian atas prestasi bisnis yang dirintis Puspo lebih jauh melewati impian yang ia tinggalkan sebelumnnya.
         Dari ibu kota Sumatera Utara ini nanti Rumah Makan Ayam Bakar Wong Solo (Wong Solo) melejit ke pentas bisnis nasional. Belakangan ini nama Wong Solo semakin berkibarkibar setelah berhasil menaklukkan Jakarta setelah sebelumnva "mengapung" dari daerah pinggiran. Dalam waktu relatif singkat kehadiran Wong Solo telah merengsek dan menanamkan tonggaktonggak bisnisnya di pusat kota metropolis ini. Ekspansinya pun semakin tak tertahankan dengan memasuki berbagai kota besar di Indonesia.
          Fenomena Wong Solo mengundang decak kekaguman berbagai kalangan dari pejabat pemerintah, para pelaku bisnis hingga para pengamat. Hampir semua outletnya di Jakarta selalu sesak pengunjung, terutama di akhir pekan dan hari libur. Bahkan ketika bulan Ramadhan kemarin, semua outlet tersebut membatasi jumlah pengunjung saat berbuka puasa.
          Skala usaha Wong Solo itu memang belum sekelas para konglomerat masa lalu yang dengan enteng menyebut angka aset, omset atau keuntungan per tahun yang triliunan rupiah. "usaha saya memang belum kelas triliunan seperti para konglomerat yang kaya utang itu," paparnya. Kendati masih tergolong usaha menengah, namun kinerja wong Solo sangat solid dan tak punya beban utang. Ia memiliki pondasi kuat untuk terus berkembang. Untuk mewujudkan mimpimimpinya, ayah sembilan anak dari empat istri ini telah melewati rute perjalanan yang berlikaliku lengkap dengan segala tantangannya.
          Ada masa ketika di waktuwaktu awal merintis usaha di Medan ia nyaris patah semangat garagara selama berhari-hari tak pernah meraih untung. Hanya berjualan dua atau tiga ekor ayam bakar plus nasi, terkadang dalam satu hari tak seekor pun yang laku. Pernah pula seluruh dagangannya yang telah dimasak di rumah tumpah di tengah jalan karena jalanan licin sehabis hujan. "Apa boleh buat, saya terpaksa pulang dan memasak lagi". katanya. Istrinya yang tak sabar melihat lambannya usaha Puspo bahkan sempat memberi tahu ayahnya agar memberitahu ayahnya agar mempengaruhi Puspo supaya tak berjualan ayam bakar lagi. "Mertua saya bilang, kapan kamu akan tobat," katanya menirukan ucapan sang mertua.
          Pada awal perantauannya ke Medan, Puspo wardoyo, sama sekali tak menyangka jika usaha warung ayam bakar “Wong Solo” akan berkembang seperi sekarang. Maklum, rumah makan yang dibukanya hanyalah sebuah warung berukuran sekitar 3x4 meter di dekat bandara Polonia, Medan. Setahun pertama dia hanya mampu menjual 3 ekor ayam per hari yang dibagibagi menjadi beberapa potong. Harga jual per potongnya Rp 4.500 plus sepiring nasi.
          Di tahun kedua, naik menjadi 10 ekor ayam per hari Namun sekarang, 13 tahun kemudian, di memiliki lebih dari 16 cabang tersebar di medan, Banda Aceh, Padang, Solo, Denpasar, Pekanbaru, Surabaya, Semarang, Jakarta, Malang dan Yogyakarta meskipun masih mengandalkan ayam bakar, namun menunya kini makin beragam hingga 100 jenis. Sudah terbiasa bagi Wardoyo untuk menyisihkan 10 % dari keuntungannya untuk amal. Dia percaya, Tuhan akan memperkaya orang yang banyak beramal. Maka jangan heran bila Anda kebetulan mampir di salah satu rumah makannya menyaksikan karyawannya sedang berkerumun di saat menjelang atau usai jam kerja. Mereka sedang melaksanakan ibadah “kultum” atau kuliah tujuh menit.


Sumber:

http://safira82.blogspot.co.id/2013/06/10-profil-tokoh-pengusaha-sukses.html

Tugas Softskill Kewirausahawan Tulisan Bermanfaat_ganang ade_33413643_4id08

Rabu, 19 Oktober 2016

Hewan jangkrik merupakan hewan yang tidak luput dari manusia karena hampir setiap hari kita pasti menemukannya. Hewan jangkrik dengan nama latin gryllidae atau sering juga disebut dengan cengkerik adalah merupakan hewan serangga yang mempunyai kekerabatan cukup dekat dengan belalang. Ciri fisik jangkrik pada umumnya memiliki bentuk tubuh rata dan mempunyai sepasang antena yang cukup panjang diatas kepalanya yang memiliki banyak fungsi pengindera diantaranya adalah sebagai alat peraba juga untuk lebih mengenali area disekitarnya. Pada dasarnya jangkrik termasuk kedalam golongan binatang pemakan tumbuhan atau omnivora, namun dalam kondisi tertentu binatang ini bisa menjadi pemakan segala bahkan bisa saling memakan sesamanya.


Jangkrik pada awalnya adalah merupakan serangga liar yang banyak hidup dihutan, diarea persawahan dan ditanah-tanah lapang yang ditumbuhi banyak rerumputan. Namun dalam perkembangannya, saat ini jangkrik sudah banyak dibudidayakan seiring dengan meningkatnya kebutuhan akan jangkrik dalam kehidupan manusia. Didalam tubuh jangkrik yang banyak mengandung protein, asam amino dan asam lemak essensial diyakini sangat baik untuk menjadi konsumsi bukan hanya bagi burung, unggas dan ikan peliharaan tetapi juga sangat bermanfaat bagi tubuh manusia. Bahkan beberapa pakar nutrisi pernah mengklaim bahwa kandungan protein yang terdapat dalam jangkrik mencapai tiga kali lipat jika dibandingkan dengan daging sapi, ayam dan udang. Alasan ini pulalah yang membuat jangkrik saat ini semakin banyak dibudidayakan dalam rangka mencukupi pasokan sebagai bahan untuk industri kosmetik, obat-obatan alternatif dan selain sebagai pakan hewan peliharaan lainnya.
Dari banyaknya ragam jenis jangkrik yang ada di Indonesia, dikenal ada dua jenis yang paling banyak dibudidayakan yaitu jenis jangkrik alam atau seliring dan jangkrik kalung atau sungu. Meskipun dibeberapa daerah mungkin orang mengenal jangkrik-jangkrik tersebut dengan istilah penamaan yang berbeda-beda, namun biasanya hanya dibuat untuk membedakan dari segi warna dominan jangkrik-jangkrik tersebut dan merupakan turunan dari kedua varian yang sudah tersebut diatas.    


Ciri yang menonjol dan paling mudah untuk membedakan kedua jenis jangkrik tersebuta dapat terlihat pada saat jangkrik sudah dewasa dan memilliki sayap, yaitu ditandai dengan adanya garis kuning dipangkal sayap atau mendekati kepala untuk jenis jangkrik kalung dan tanda ini tidak dimiliki oleh jangkrik jenis alam. Ciri lainnya yaitu dengan perbedaan ukuran bentuk tubuh, dimana untuk jangkrik kalung memiliki ukuran yang cenderung lebih besar daripada jangkrik alam. Sedangkan untuk membedakan kedua jenis jangkrik pada saat jangkrik masih muda meskipun agak sulit karena tersamar, namun tetap dapat dibedakan dengan melihat posisi garis putih dipunggungnya. Untuk jenis kalung tanda garis putih terletak antara leher dan kepala atau lebih menyerupai penggunaan kalung, sedangkan pada jangkrik alam yang masih muda posisi garis putihnya terletak diantara dada dan perut atau lebih menyerupai penggunaan sabuk serta ikat pinggang.

Sedangkan untuk membedakan antara jangkrik jantan dan jangkrik betina, hal yang paling mudah adalah dengan melihat jumlah ekornya dimana untuk jantan hanya memiliki dua buah ekor sedangkan yang betina memiliki dua ekor ditambah dengan satu alat penyuntik telur yang terdapat ditengahnya sehingga terlihat memiliki tiga buah ekor. Selain dengan melihat jumlah ekornya, untuk membedakan antara jangkrik jantan dan betina pada saat jangkrik dewasa sudah mempunyai sayap maka jangkrik jantan memiliki motif keriput disayapnya sedangkan untuk jangkrik betina bentuk sayapnya terlihat lebih halus dengan corak yang teratur memanjang dari arah kepala hingga menutupi perutnya.


Demikian yang dapat kami sampaikan sebagai pengenalan awal tentang binatang yang bernama jangkrik, semoga bermanfaat dan mohon koreksi apabila terdapat kekurangan atau kesalahan dalam uraian diatas mengenai pengenalan tentang jangkrik.
sumber : http://www.ilmupengetahuanalam.com/2015/08/ciri-khusus-jangkrik-dan-fungsinya.html
               https://id.wikipedia.org/wiki/Cengkerik

Tugas Softskill kewirausahawan_ganang ade_33413643_4id08








Kewirausahawan menurut saya merupakan sebuah kegiatan yang dilakukan manusia dalam melangsungkan kehidupannya, dimana arti dari kewirausahawan sendiri yaitu proses menciptakan sesuatu yang berbeda nilainya dengan menggunakan usaha dan waktu yang diperlukan, antara lain memikul resiko finansial, psikologi dan sosial yang menyertainya, serta menerima balas jasa moneter dan kepuasan pribadi dimana prilaku dari kewirausahawan itu sendiri dinamakan wirausahawan. Kewirausahawan memiliki bentuk prilaku yang diwakili oleh tiga jenis yang pertama memulai inisiatif, kedua mengorganisasi dan mereorganisasi mekanisme sosial/ekonomi untuk merubah sumber daya dan situasi dengan cara praktis  .

Dalam perkembangan sejarah kewirausahawan pertama kali ditemukan di inggris pada akhir abad ke-18 dengan diawali dari penemuan penemuan baru seperti mesin uap, mesin pemintal dan lain lain dengan tujuan utama yang ingin dicapai yaitu menciptakan pertumbuhan dan perluasan organisasi melalui inovasi dan kreativitas. Filsafat yang berkecimpung dalam bidang wirausahawan yaitu McClelland yang menjelaskan terdapat tiga hal utama dalam karakteristik wirausahawan yaitu keinginan untuk berprestasi, keinginan untuk bertanggung jawab dan preferenss kepada resiko resiko menengah, presepsi kepada kemungkinan berhasil, rangsangan oleh umpan balik, aktivitas ber-energik, orientasi ke masa depan, keterampilan dalam pengorganisasian dan terakhir sikap terhadap uang.
Terlebih terdapat sebuah karakteristik wirausahawan yang sukses dengan n Ach tinggi meliputi:
1.      Berkemampuan inovatif
2.      Toleransi terhadap kemenduaan (ambiguity)
3.      Keinginan untuk berprestasi.
4.      Kemampuan perencanaan realistis
5.      Berkemimpinan terorientasi kepada tujuan
6.      Objetivitas.
7.      Tanggung jawab pribadi
8.      Berkemampuan dalam berdaptasi
9.      Berkemampuan sebagai pengorganisasi dan adnimistrator.
Dari beberapa karaketeristik wirausahawan hal terpenting yaitu inovasi dari wirausahawan itu sendiri.

Pencapaian ekonomi untuk menganalisa diri sendiri dalam ber-wirausaha meliputi tiga hal yang merupakan dasar dalam pencapaian tujuan yang meliputi:
1.      Kebutuhan untuk berprestasi ( n Ach)
2.      Kebutuhan berafiliasi (n Afill)
3.      Kebutuhan untuk berkuasa (n Pow)
Kebutuhan unutk berprestasi yaitu sebuah kebutuhan dasar dalam menganalisis wirausaha yang berfokus untuk mulai beradaptasi dengan lingkungan sekitar agar tidak mengalami syndrome lingkungan. Seperti contoh dalam melakukan udaha kita harus mencontoh brand dan produk pesaing dan harus bisa melebihi dari pesaing nya.
Kebutuhan dalam bergabung dengan anggota yaitu sangat penting dilakukan karena akan membuat diri sendiri dalam wirausawan akan terengaruh motivasi dan keinginan akan mencapai tujuan dari wirausahwan itu sendiri. Seperti contoh dalam memulai wirausaha yaitu penting dalam menjalin hubungan dengan organisasi atau kelompok sejenis.
Kebutuhan untuk berkuasa yaitu kebutuhan untuk lebih dari pesaing dalam hal ini mampu menguasai kebutuhan pasar dan keinginan pasar akan produk yang dihasilkan. Seperti contoh yaitu produk x mampu bersaing dari produk sejenis dalam kurun waktu yang telah ditentukan.

Melakukan identifikasi peluang usaha baru memiliki sumber gagasan yaitu kebutuhan akan sumber penemuan dengan contoh: suatu perusahaan x atau home industry dalam melakukan identifikasi peluang usaha harus mampu mengetahui kebutuhan akan penemuan untuk meyakinkan hasil atau tujuan dari usaha yang ditetapkan.
Selanjutnya terdapat hobi atau kesenangan pribadi dapat dicontohkan yaitu untuk fokus pada keinginan usaha akan lebih selaras jika kita memperhatikan hobi dan keinginan kita agar hasil sesuai dengan keinginan dan harapan.
Terakhir yaitu mengamati kecenderungan – kecenderungan dapat dicontohkan yaitu perusahaan mampu mengetahui kecenderungan akan dampak pada produk yang terjadi di kemudian hari, seperti mengidentifikasi hal positif maupun negatif dari usaha yang dimiliki.

Analisa pulang pasok merupakan suatu teknik untuk menentukan volume penjualan yang harus dicapai agar tercapai posisi atau peluang pokok (perusahaan tidak mendapat laba tapi juga menderita rugi). Dalam hal ini terdapat dasar analisa peluang pokok yang pertama biaya tetap yang menjelaskan faktor biaya dari usaha yang dimiliki. Faktor variabel yang menjelaskan variabel apa saja yang terkait darii usaha yang dimiliki. Faktor biaya total yang menjelaskan informasi dari biaya total yang dikeluarkan oleh pihak perusahaan. Faktor pendapatan total yang  menjelaskan pendapatan apa saja yang menjadi faktor utama dari penjualan produk dari perusahaan. Faktor keuntungan yang menjelaskan nilai dari keuntungan yang didapat. Faktor kerugian yang menjelaskan nilai kerugian dari produk yang dihasilkan perusahaan. Terakhir yaitu titik pulang pokok yang mennjelaskan pendapatan harus sesuai dengan modal yang dikeluarkan.

Melakukan usaha pasti akan terfokus pada bentuk serta pembagian dalam kepemilikan berikut bentuk kepemilikan yang ada pada perusahaan yaitu:
a.       Kepemilikan tunggal/perseorangan
Bentuk kepemilikan ini meliputi firma dimana rincian dari bentuk kepemilikan itu sendiri yaitu dimiliki dan dijalankan oleh 1 orang serta pemilik tidak perlu membagi laba.
b.      Kongsi
Bentuk kepemilikkan ini meliputi CV dengan beragam ketentuan yang didasarkan yaitu terdapat perjanjian tertulis, memiliki 2 orang atau lebih, umur perusahaan terbatas, pemilikan bersama atas harta dan ikut serta dalam menejemen dan pembagian laba.
c.       Perusahaan Perseroan
Perusahaan ini meliputi seluruh perusahaan yang didepan namanya memiliki nama PT. Dimana bentuk perusahaan ini bermodalkan hukum, berkewajiban pemilik saham terbatas pada jumlah saham yang dimiliki, kepemilikan dapat berpindah tangan dan eksistensi relatif lebih stabil atau permanen.


Sumber daya manusia bagi organisasi kewirausahawan dalam penyediaannya memiliki langkah yang terdi ri dari perekrutan karyawan, seleksi calon karyawan, pelatihan karyawan dan penilaian hasil kerja. Seleksi merupakan pemilihan individu untuk disewa dari semua individu-individu yang telah direkrut. Seleksi sendiri memiliki tahapan yaitu penyaringan pendahuluan dari rekaman, berkas data dll, wawancara pendahuluan, tes kecerdasan, tes bakat, tes kepribadian, rujukan prestasi, wawancara dianostik, pemeriksaan kesehatan dan penilaian pribadi.

Ganang Ade Saputra_33413643_Blok Masela

Selasa, 28 Juni 2016

UNTUK TUGAS BLOK MASELA SILAHKAN DOWNLOAD DISINI

Softskill Metode Penelitian "Proposal Magang Kerja"

Selasa, 19 Januari 2016

berikut adalah contoh proposal magang kerja yang saya buat, jika ingin lebih detail silahkan download DISINI